Sejarah Kambing Etawa | Jamnapari Goat

Bapak/Ibu yang kami hormati, sebelum kita memasarkan produk olahan susu kambing etawa, alangkah baiknya kita mengetahui sejarah dari kambing etawa ini, agar lebih meyakinkan dalam promosi pemasaran susu kambing etawa ini.. 
Kambing Etawa atau Peranakan Etawa banyak dijumpai di Jawa tengah. khususnya yogyakarta. Hal tersebut karena terdapat sejarah yang mencatat pertama kali kambing keturunan India tersebut menjejakkan kakinya di Yogyakarta.
Jamnapari adalah kambing perah asal India yang sangat terkenal akan kwalitas dan quantitas hasil perahannya. Jamnapari berasal dari kata "Pari" yang artinya "anggun" karen apenampilannya memang tinggi, lehernya panjang, langkahnya anggun, telinganya panjang, dan wajahnya selalu tersenyum.

Asal Jamnapari
Daerah asalnya adalah di Cakarnagar di distrik ETAWAH, negara bagian utara prades, India. Habitatnya di sepanjang daratan antara sungai Jamuna dan sungai Cambal. Dan juga terdapat di sepanjang sungai Kwari di distrik bhind, negara bagian Madya Prades, yang berada disebelah timur kota Delhi( dekat Taj Mahal ). Habitat tersebut seluas 85.000 hekatar denga keadaan tanah yang berlembah, berjurang dengan kedalaman 5-30 meter. Suhu udara didaerah tersebut pada musim panas mencapai 120F, pada musim dingin 25F, dengan curah hujan 30 inchi.

Ciri-ciri Jamnapari
  1. Warnanya putih bersih, bulunya pendek, kecuali pada bagian paha dan kaki belakang
  2. Hidungnya melengkung atau bengkok seperti hidung tentara Romawi
  3. Tanduknya menjulang ke atas, pada jamnapari dewasa tanduknya mencapai 25 cm.
  4. Telinganya terjuntai panjang. Jika sedang makan rumput, telinganya menjuntai ketanah
  5. Lehernya panjang dan kuat dan selalu tegak lurus
  6. Punggungnya meemgkung ke bawah dan sangat kuat
  7. Ekornya pendek seperti ekor kelinci dan selalu mengacung keatas
Bagaimana Jamnapari bisa masuk Indonesia
Orang asing yang pertama kali membawa keluar jamnapari adalah bangsa Inggris yang menjajah daratan India pada zaman kolonial dahulu kala. Jamnapari dibawa ke daratan eropa, kemudian ada yang dikawin silangkan dengan beberapa kambing lokal inggris yang sekarang sangat polpuler dengan sebutan kambing Anglo Nubian.
Dari daratan Eropa inilah Jamnapari kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia, bersamaan dnegan menyebarnya kapal dagang bangsa-bangsa eropa yang berlayar dan berniaga keseluruh penjuru dunia. Di amerika Jamnapari di akui sebagai nenek moyang kambing american Nubian, yang terkenal banyak susunya.
Adapun di Indonesia, Jamnapari dibawa oleh kapal dagang VOC dengan kapal cargonya yang lengkap berisi hasil bumi dari Indonesia yang akan dibawa ke Eropa. Pada suatu pelayaran kapal dagang VOC dari negara Belanda menuju Pulau Jawa di Indonesia. Ada sepasang penumpang bangsa Belanda yang bernama Tuan Hollanda dan Nyonya Netherlandia. Mereka adalah pejabat perkebunan dari Belanda yang akan ditugaskan di Pulau Jawa sebagai pengawas perkebunan yang biasa disebut Tuan Amtenar atau Juragan Kontrol.
Mengetahui kekosongan ruang kargo di kapal tersebut, maka pasangan tersebut membawa beberapa pasang Kambing Jamnapari peliharaan kesayangannya, yang tidak inginmereka tinggalkan di Belanda, sehingga mereka bawa untuk dipelihara ditempat tugasnya yang baru yatitu pulau jawa, tepatnya di perkebunan yang berada di Jawa Tengah.
Tuan dan Nyonya tersebut selalu menyebut kambing peliharannya sebagai kambing asal Etawah, dn selalu memperkenalkan kambingnya kepada masyarakat di Jawa Tengah sebagai Kambing Etawah. Dan masyarakat Jawa Tengah menyebutnya dengan nama Kambing Etawa tanpa bungi huruf H.
Seiring berjalannya waktu dan untuk menjaga populasi kambing Jamnapari, maka kambing jamnapari dikawinkan dengan kambing-kambing lokal. Dan berkembang biak sampai sekarang yang lebih kita kenal dengan sebutan Peranakan Etawa.
Demikian kiranya sejarah atau asal-usul kambing etawa. Semoga menambah wawasan kepada Bapak/Ibu sekalian.